Kamis, 05 Maret 2015

TERIMAKASIH

Terimakasih untuk kalian yang sudah mengunjungi blog saya, semoga kalian terhibur dan berminat untuk memiliki topeng hasil karya saya. Bagi kalian yang ingin memiliki topeng yang telah saya paparkan, kalian dapat memesan melalui komentar dibawah. Saya akan membalas komentar kalian secepatnya ;-)

DESAIN & PRINSIP DALAM PEMBUATAN TOPENG

 dalam pembuatannya 

Desain sebagai salah satu aspek dari suatu hasil produksi merupakan suatu kesatuan yang mengandung unsur-unsur seperti: 
- Unsur bentuk (shape) 
- Unsur warna (colour) 
- Unsur bahan baku (raw material) 
- Unsur ukuran (size) 
- Unsur kegunaan (function) 
- Unsur permukaan (texture) 
- Unsur cara mengerjakan (material handling) 

Prinsip-prinsip yang harus terkandung dalam suatu karya seni khususnya topeng dengan teknik tapestri adalah: Adanya proporsi yang tepat, balance atau keseimbangan, irama, dan unity atau kesatuan. Menurut Helen Mary Evans prinsip-prinsip desain terdiri dari : 
- Proporsi 
- Balance/keseimbangan 
- Irama 
- Unity/kesatuan

Tahap Pembuatan Topeng dari Tanah

Tahap Pembuatan Topeng dari Tanah

Topeng merupakan penutup wajah yang biasa dipakai seseorang dalam sebuah pertunjukan kesenian daerah, ataupun bentuk penyamaran dari seseorang agar wajah aslinya tidak terlihat. Dalam pembuatan topeng tentunya melalui beberapa tahap, dalam artikel ini, saya akan ajak teman-teman untuk mengetahui tahapan dalam pembuatan topeng.
Hal yang paling utama dalam proses pembuatan topeng yaitu mempersiapkan bahan, alat serta desain untuk membuat topeng. Bahan yang digunakan dalam membuat topeng dari tanah liat antara lain tanah liat, air, cat, kertas bekas, dan lem kanji. Tanah liat dipakai untuk membuat model yang akan dijadikan acuan dalam berkarya, air untuk melembabkan tanah liat, dan cat untuk tahap finishing, agar karakter dari topeng bisa terlihat.Kertas bekas sebagai bahan pembuat topeng, dan lem kanji sebagai bahan perekat.
Langkah-langkah pembuatan model topeng adalah sebnagai berikut.
1. Mengambil tanah liat dan meletakkan diatas papan
2. Membentuk model sesuai desain dengan memijat-mijat tanah untuk mendapatkan bentuk secara global.
3. Jika bentuk secara global sudah terbentuk, kemudian membentuk secara detail dengan menggunakan sudip (butsir)
4. Setelah model dari tanah liat sudah terbentuk, langkah selanjutnya adalah tahap pembuatan topeng
Setelah langkah pembuatan model topeng dilalui, dilanjutkan pada proses pembuatan topeng yaitu sebagai berikut:
1. Jika model dari tanah liat telah selesai, lumuri permukaan tanah liat dengan lem kanji
2. Mengambil potongan-potongan kertas dan menempelkan pada permukaan tanah liat yang sudah dilumuri lem
3. Menutup seluruh permukaan model topeng dengan potongan kertas. Cara menempelkan potongan kertas perlu memerhatikan kerapian agar hasilnya sesuai dengan desain.
4. Jika proses penempelan kertas sudah selesai, tunggu beberapa jam agar topeng kering.
5. Jika topeng sudah kering, langkah selanjutnya adalah melepas topeng dari modelnya, kemudian tahan pengecetan dapat dimulai.

Cetakan topeng
Cetakan topeng
topeng yang sudah dicetak namun belum di beri cat
topeng yang sudah dicetak namun belum di beri cat
Topeng yang sudah diberi warna

Cara Membuat Topeng dari Kayu

Cara Membuat Topeng dari Kayu

01FEB

Pada artikel sebelumnya saya sudah berbagi bagaimana cara membuat kerajinan topeng berbahan dasar tanah. Nah pada artikel kali ini saya ingin berbagi pada teman-teman bagaimana cara membuat kerajinan topeng dengan bahan dasar kayu.

Jenis kayu sebagai bahan pembuat topeng yang kita kenal selama ini sangat beragam. Salah satu jenis kayu yang paling umum dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan topeng kayu yaitu kayu sengon dan kayu pule, karena jenis kedua kayu ini relatif lebih mudah untuk didapat serta mudah juga dalam proses mengukir selain itu kayu jenis ini juga bagus untuk dibuat topeng batik.

Setelah kita tahu kayu yang digunakan dalam pembuatan topeng kayu, sekarang saya akan mengajak teman-teman mengetahui alat dalam pembuatan topeng kayu ini

  1. Gergaji : biasa digunakan untuk memotong kayu

  2. Alat pahat: untuk membentuk sebuah kayu menjadi sebuah bentuk yang diinginkan

  3. Bor: untuk mempermudah dalam proses melubangi kayu

  4. Lem kayu : lem digunakan untuk perekat, jika pada proses pemahatan ada kayu yang patah

  5. Amplas : untuk menghaluskan kayu yang telah diukir

Setelah kita tahu apa saja alat yang digunakan dalam proses pembuatan topeng kayu, kini saatnya kita lihat bagaimana proses pembuatann

  1. Mari kita siapkan bahan baku yaitu berupa kayu

  2. Potong kayu sesuai ukuran yang diinginkan menggunakan gergaji

  3. Ukir pola dasar untuk membentuk mata, hidung, mulut dan motif tambahan lainnya menggunakan alat pahat, hingga berbentuk sesuatu yang anda inginkan

  4. Setelah diukir, maka haluskan kayu yang telah diukir tadi dengan amplas.

  5. Finishing, yaitu pemberian warna pada topeng agar karakter dari topeng bisa terlihat, baik itu dengan warna biasa maupun pewarnaan berupa batik.

Topeng kayu

Sejarah Topeng

Sejarah Topeng di Indonesia

Di indonesia topeng pada awalnya berfungsi sebagai alat untuk berhubungan dengan arwah nenek moyang, dapat dilihat pada upacara-upacara adat suku Batak(Sumatra Utara), masyarakat sekitar Tolage-Alfur( Sulawesi Tengah ), dan juga pada upacara Tiwah pada suku Dayak di Kalimantan. Di Cirebon – Jawa Barat pertunjukan seni topeng juga tumbuh dari upacara magis untuk menghormati nenek moyang di dalam upacara Ngunjung,yaitu upacara menghormati arwah leluhur dengan pertunjukan topeng untuk memohon berkah dari buyut-buyut atau leluhur di makam mereka yang dikeramatkan. Akan tetapi, dengan masuknya agama Islam dan Kristen di Indonesia dan makin kuat pengaruhnya dalam masyarakat, maka kepercayaan itu menjadi tipis atau bahkan hilang sama sekali sehingga upacara pemanggilan roh tidak lagi diselenggarakan dan pertunjukan
topeng, sekali pun masih diadakan, sudah dalam bentuk yang lebih sekuler.
Pada perkembangannya pertunjukan topeng banyak mengambil tema lakon dari ceritera Panji yang ditulis pada abad XIV sehingga secara perlahan sifat yang semula sakral berubah menjadi seni pertunjukan.
Topeng berdasarkan tradisi Jawa, pertunjukan topeng itu diciptakan pada tahun 1586 oleh Sunan Kalijaga, putra Bupati Tuban yang sangat gemar akan kesenian dan akhirnya menjadi salah seorang wali penyebar agama Islam di Pulau Jawa. Topeng ini selanjutnya menyebar dan terus tumbuh dan berkembang kesegenap daerah dengan ciri dan corak masing-masing yang berbeda satu dengan lainnya

Jenis-Jenis Topeng

Topeng Panji
Akronim dari kata MAPAN ning kang SIJI, artinya tetap kepada yang satu atau Esa. Tiada Tuhan selain Allah Swt.
panji.jpg
Topeng Samba
Berasal dari kata SAMBANG atau SABAN yang artinya setiap.Maknanya bahwa setiap waktu kita diwajibkan mengerjakan segala Perintah- NYA. Sedangkan Pamindo artinya Diduakalikan (Dipindoni), maknanya bahwa disamping mengerjakan perintah – NYA, kita juga perlu melaksanakan hal –hal yang sunnahsamba.jpg
Topeng Rumyang
Berasal dari kata Arum / Harum dan Yang / Hyang (Tuhan).Maknanya bahwa kita senantiasa mengharumkan nama Tuhan yaitu dengan Do’a dan dzikirrumyang.jpg
Topeng Temenggung
Memberikan kebaikan kapada sesama manusia, saling menghormati dan senantiasa mengembangkan silih Asah, Silih Asih dan Silih Asuh
tumenggung.jpg
Topeng Kelana
Kelana artinya Kembara atau Mencari. Bahwa dalam hidup ini kita wajib berikhtiar
klana.jpg
POKOK – POKOK TARI TOPENG
Pokok – pokok Tari Topeng Cirebon ada 9 (sembilan) gerakan yaitu: Adeg – adeg
    1. Adeg-adeg
    2. Pasangan
    3. Capang
    4. Banting Tangan
    5. Jangkung Ilo
    6. Godeg
    7. Gendut
    8. Kenyut
    9. Nindak / Njanda
    Kesembilan gerakan tersebut adalah disesuaikan dengan lubang yang terdapat pada tubuh manusia, yaitu sebagai berikut :
    •  Dua lubang mata
    • Dua lubang telinga
    • Dua lubang hidung
    • Dua lubang pelepasan (depan dan belakang )
    • Satu lubang mulut

    Arti dari kesembilan gerakan tersebut yaitu :
    1. ADEG –ADEG (berdiri ) : Artinya kita harus berdiri dengan kokoh agar tidak tergoyahkan.
    2. PASANGAN : Artinya kita senantiasa memberikan suri tauladan kepada orang lain dengan berbuat kebajikan dan kebaikan.
    3. CAPANG : Artinya agar kita selalu ringan tangan memberikan pertolongan kepada yang membutuhkan.
    4. BANTING TANGAN : Artinya kita harus senantiasa bekerja keras.
    5. JANGKUNGILO : Artinya mengukur keinginan kita dengan kemampuan yang ada.
    6. GODEG : Artinya geleng kepala. Maknanya apabila kita melihat saudara kita sesama manusia yang sedang di landa kesusahan kita senantiasa menggelengkan kepala dan kemudian menolongnya sesuai kemampuan.
    7. GENDUT : Artinya dalam hidup ini kita jangan gemuk sendiri karena masih banyak saudara – saudara kita yang kekurangan dan hidup dibawah garis kemiskinan.
    8. KENYUT : Artinya Kepincut. Maknanya kita harus kepincut kepada hal – hal yang sifatnya positif dan konstruktif.
    9. NINDAK / NJANGKA Artinya bertindak atau berbuat. Maknanya kita senantiasa harus berbuat kepada jalan yang diridhoi Allah SWT.

    TOPENG / KEDOK TAMBAHAN

    Seperti diungkapkan diatas, bahwa jumlah kedok seluruhnya ada 9 buah dan yang dijadikan kedok pokok hanya 5 buah. Adapun 4 kedok lainnya digunakan bila mementaskan cerita / lakon.
    Berikut ini adalah arti dan makna 4 kedok tambahan, yaitu sebagai berikut :
    1. PENTUL : Menggambarkan seorang Pawongan / punakawan yang selalu rendah hati, tidak sombong dan selalu setia kepada tuannya.
    2. NYO / SEMBLEP : Menggambarkan seorang Emban atau Parkan atau juga seorang Inang Pengasuh.
    3. JINGGANANOM : Menggambarkan seorang Abdi Negara dan Abdi masyarakat Yang senantiasa menempatkan kepentingan pribadi atau golongan.
    4. AKI – AKI Menggambarkan kehidupan manusia di masa tua.  

    Selasa, 03 Maret 2015

    Cara Membuat Topeng Sederhana

    Dari Kertas:Bahan Membuat Topeng:
    1. Kertas Karton
    2. Koran Bekas
    3. Pewarna bisa dipilih salah satu seperti: Cat Air/Cat Poster/Cat untuk styroform.
    4. Asesories seperti : benang, kain, ijuk, renda, dll.

    Alat-alat:
    1. Gunting
    2. Cutter
    3. Hecter

    Cara Pembuatan:
    1. Buatlah sketsa  dasar wajah berbentuk Oval pada sehelai kertas karton kemudian pada sekeliling sisinya beri tanda garis titik 8 bagian.
    2. Gunting, Lipat dan tekuk sketsa dasar wajah berbentuk oval kemudian di hecter satu persatu sehingga membentuk seperti gambar di atas.
    3. Gunting kertas koran dengan ukuran kecil-kecil kemudian tempelkan pada bentuk dasar wajag topeng, maksudnya agar bentuk dasar topeng dari kertas karton menjadi keras.
    4. Bentuk dasar topeng yang sudah selesai di tempeli guntingan kertas koran.
    5. Buatlah bagian-bagian wajah topeng seperti alis, hidung, pelipis, dan mulut dengan teknik melipat, menggunting dan menempel. Caranya sama dengan cara membuat bentuk dasar topeng seperti gambar no.1 dan 2 hanya saja ukurannya lebih kecil. Sebelumnya ukur dulu posisi mata, hidung dan mulut sesuai wajah kita kemudian dilubangi.
    6. Setelah bagian-bagian  wajah selesai ditempel pada bentuk dasar topeng tempelkan kembali guntingan kertas koran ke seluruh bagian wajah topeng, sehingga topeng menjadi lebih keras.
    7. Selanjutnya wajah topeng tinggal diberi warna sesuka hati kita, dapat menggunakan cat air untuk styroform, cat poster, cat kayu dlsb. Maka selesailah topeng kita.